JAKARTA | Postjkt.com Jakarta, Dalam keterangaΒ pers Mayjen F Bendera Merah Putih yang sobek saat gladi resik HUT TNI ke-80 di Monas, Jakarta, tidak memiliki makna khusus atau simbolis yang terkait dengan kondisi negara atau bangsa. Menurut Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Freddy Ardianzah, bendera tersebut robek karena hembusan angin yang cukup kencang, yaitu di atas 20 knot. Insiden ini dianggap sebagai hal biasa dalam sebuah latihan dan menjadi evaluasi untuk peringatan HUT TNI yang sebenarnya nanti tgl.10/10/2025.
Dalam kesempatan itu, Mayjen Freddy menjelaskan bahwa gladi resik tersebut bertujuan untuk menguji ketrampilan prajurit dan kekuatan material yang digunakan, termasuk bendera. Dengan demikian, insiden ini dapat menjadi pelajaran untuk memperbaiki kekurangan sebelum peringatan HUT TNI ke-80 pada 5 Oktober mendatang.
Purba…Pengamat politikΒ berpendapat berbeda dengan kejadian tersebut, robeknya bendera memperingatkan kita agar mejaga kesatuan bang, husus bagi elit elit politik, yang mencoba merusak kedamaian bangsa dengan, kebijakan kebijakan yang tidak bijak, seperti rajia plat nomor kendaraan daerah yang berbeda, kejadian di Sumatra Utara, keputusan yang melarang mati pajak tidak boleh isi BBM. Keputusan keputusan itu memicu perpecahan bagi kehidupan bangsa.
(MARASIDON)
