google.com, pub-1396855558734503, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Menabur Kemurahan Tak Pernah Rugi, Renungan kita Jumat 11 Agustus 2023, Bacaan Alkitab: Amsal 11:1-31 | POSTJKT.COM
mgid.com, 748800, DIRECT, d4c29acad76ce94f

Menabur Kemurahan Tak Pernah Rugi, Renungan kita Jumat 11 Agustus 2023, Bacaan Alkitab: Amsal 11:1-31

Tangerang, postjkt.com

Menabur Kemurahan Tak Pernah Rugi, Renungan kita Jumat 11 Agustus 2023, Bacaan Alkitab: Amsal 11:1-31

“Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.” (Amsal 11:17)

Sampai detik ini masih banyak orang yang berpikir 1000 kali bila mau bermurah hati kepada orang lain. Hitung-hitungan untung rugi selalu ada di pikirannya!

Mereka beranggapan bahwa bermurah hati kepada orang lain dengan membuat sesuatu dan mengorbankan sesuatu adalah kerugian besar dan tidak ada untungnya sama sekali.

Perhatikan ayat nas di atas! Orang yang murah hati itu sama artinya berbuat baik kepada dirinya sendiri.

Orang yang murah hati adalah orang yang rela mengulurkan tangannya untuk membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya.

Orang yang murah hati tidak pernah menganggap bahwa kebaikan yang dilakukannya merupakan suatu paksaan atau kerugian baginya.

sebaliknya ia sedang melakukan kebaikan kepada orang lain dengan sukacita, tanpa mengharapkan balasan dan imbalan.

Tidak ada kata sia-sia bagi orang yang bermurah hati atau berbuat baik kepada orang lain! Di dalam Amsal 19:17 tertulis:

“Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, dia sedang memiutangi TUHAN, Tuhan yang akan membalas perbuatannya itu.”

Jadi, orang yang berbuat baik kepada orang lain sesungguhnya sedang melakukan kebaikan bagi dirinya sendiri, sebab Tuhan pasti membalas perbuatan baiknya itu .

“Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.” (2 Korintus 9:6).

Satu hal yang penting yang harus diperhatikan saat melakukan suatu kebaikan kepada orang lain adalah “Motivasi hati”.

Jangan sampai ada tendensi atau motivasi terselubung! Kalau kita mau berbuat baik atau bermurah hati kepada orang lain, dengan tujuan supaya mendapatkan pujian.

sanjungan maka upah kita pun hanya sebatas pujian saja. Karena itu “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya.

Jangan dengan sedih hati atau karena paksaan,” (2 Korintus 9:7). Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan, melakukan kebaikan adalah sebuah keharusan.

sebagai ungkapan rasa syukur kepada TUHAN, karena Tuhan telah terlebih dahulu melakukan kebaikan kepada kita, mengorbankan nyawa-Nya untuk menebus dosa-dosa kita, sehingga kita diselamatkan.

“Janganlah kita jemu-jemu untuk berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” (Galatia 6 : 9 ).

Jadi berbuat baik bagi setiap manusia diharuskan oleh Allah. Karena manusia itu diciptakan Allah sebagai makhluk sosial yang memiliki pikiran, hati dan batin. RadiusSinaga

Menabur Kemurahan Tak Pernah Rugi

Renungan kita Jumat 11 Agustus 2023

Bacaan Alkitab: Amsal 11:1-31

“Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.” (Amsal 11:17)

Sampai detik ini masih banyak orang yang berpikir 1000 kali bila mau bermurah hati kepada orang lain.

Hitung-hitungan untung rugi selalu ada di pikirannya! Mereka beranggapan bahwa bermurah hati kepada orang lain dengan membuat sesuatu dan mengorbankan sesuatu adalah kerugian besar dan tidak ada untungnya sama sekali.

Perhatikan ayat nas di atas! Orang yang murah hati itu sama artinya berbuat baik kepada dirinya sendiri.

Orang yang murah hati adalah orang yang rela mengulurkan tangannya untuk membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya.

Orang yang murah hati tidak pernah menganggap bahwa kebaikan yang dilakukannya merupakan suatu paksaan atau kerugian baginya.

sebaliknya ia sedang melakukan kebaikan kepada orang lain dengan sukacita, tanpa mengharapkan balasan dan imbalan.

Tidak ada kata sia-sia bagi orang yang bermurah hati atau berbuat baik kepada orang lain! Di dalam Amsal 19:17 tertulis:

“Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, dia sedang memiutangi TUHAN, Tuhan yang akan membalas perbuatannya itu.

” Jadi, orang yang berbuat baik kepada orang lain sesungguhnya sedang melakukan kebaikan bagi dirinya sendiri, sebab Tuhan pasti membalas perbuatan baiknya itu .

“Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.” (2 Korintus 9:6).

Satu hal yang penting yang harus diperhatikan saat melakukan suatu kebaikan kepada orang lain adalah

“Motivasi hati”. Jangan sampai ada tendensi atau motivasi terselubung! Kalau kita mau berbuat baik atau bermurah hati kepada orang lain.

Dengan tujuan supaya mendapatkan pujian, sanjungan maka upah kita pun hanya sebatas pujian saja. Karena itu “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan,” (2 Korintus 9:7).

Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan, melakukan kebaikan adalah sebuah keharusan, sebagai ungkapan rasa syukur kepada TUHAN.

Karena Tuhan telah terlebih dahulu melakukan kebaikan kepada kita, mengorbankan nyawa-Nya untuk menebus dosa-dosa kita, sehingga kita diselamatkan.

“Janganlah kita jemu-jemu untuk berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” (Galatia 6 : 9 ).

Jadi berbuat baik bagi setiap manusia diharuskan oleh Allah. Karena manusia itu diciptakan Allah sebagai makhluk sosial yang memiliki pikiran, hati dan batin.

RadiusSinaga/ Jaya Sianturi

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.