google.com, pub-1396855558734503, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Tinggal di Rumah Tak Layak Huni, ibu Paruh Baya ibu SINAH, meminta, Bantuan pemerintah dan para dermawan. | POSTJKT.COM
mgid.com, 748800, DIRECT, d4c29acad76ce94f

Tinggal di Rumah Tak Layak Huni, ibu Paruh Baya ibu SINAH, meminta, Bantuan pemerintah dan para dermawan.

Tangerang, postjkt.com

Ibu SINAH, saat duduk di teras rumahnya yang sudah tak layak huni, jumat ( 20/10).2023

Memprihatinkan, mungkin itu kata yang pas untuk mengambarkan kondisi kediaman ibu SINAH ibu paruh baya yang berada kampung Cogrek, RT 12/RW 04 desa kebon Cau kecamatan teluk naga, Tangerang Banten,

Bagaimana tidak, rumah yang di huni oleh Ibu SINAH, sejak 1990 tersebut, saat ini kondisinya sangat memprihatinkan.

Pasalnya dinding rumah yang berbahan bambu anyaman/ bide, (Geribik) tersebut, kini sudah rapuh karena termakan usia.

Bahkan tak ber Atap, langsung asbes, akan tak lagi mampu menahan apabila hujan deras mengguyur kediamannya.

Saat ditemui di kediamannya, ibu SINAH menceritakan kondisi yang dialami oleh dirinya dan keluarganya apabila hujan tiba.

Dirinya mengaku harus terjaga sepanjang malam apabila ada hujan di malam hari, guna memastikan anak dan cucunya tidak terkana bocoran air.

“Kalau malam hujan pasti saya tidak tidur sampai hujan reda. Kadang anak-anak tidur sambil duduk di kursi agar tidak terkena air hujan,” ungkapnya, Jumat ( 20/10 ).

Ibu SINAH, mengaku tinggal bersama Anak2nya, yang sehari-sehari bekerja serabutan, dan 1, anaknya, yang saat ini telah menjadi yatim.

SINAH mengaku, satu anaknya pun, saat ini sudah di PHK bekerja sebagai kuli serabutan.

Selain itu, ibu paru baya yang bekerja sebagai ibu rumah tangga tersebut, sangat membutuhkan bantuan untuk memperbaiki rumahnya yang sudah pernah rubuh depannya karena diterpa Angin.

Dirinya mengaku hanya ingin tinggal di rumah yang tidak lagi bocor, sehingga bisa nyaman untuk beribadah.

“Tolong minta dibantu. Saya pengen rumahnya diperbaiki, agar bisa tenang dalam beribadah jangan diatas air, tidur diatas banjir. Kalau bisa saat ini, karena takut ketimpa rumah.

Takut juga menimpa anak yang sedang tidur. Saya minta tolong sekali sama pemerintah untuk memperbaiki rumah ini,” ujarnya.

Menurut IBU SINAH memang pernah ada yang mendata, tetapi sampai saat ini belum dapat dan dijanjikan ketika usai virus corona.

“Pernah difoto dan didata, tapi tidak datang-datang juga sampai sekarang. Kalau hujan pasti banjir, nunggu reda baru dikuras airnya,” paparnya.

Asep / postjkt.

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.