google.com, pub-1396855558734503, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Gubernur Maluku Utara (Malut), Abdul Gani Kasuba mengakui, pertumbuhan ekonomi bisa menembus 27 persen | POSTJKT.COM
mgid.com, 748800, DIRECT, d4c29acad76ce94f

Gubernur Maluku Utara (Malut), Abdul Gani Kasuba mengakui, pertumbuhan ekonomi bisa menembus 27 persen

Malaku Utara, Postjkt.com

Gubernur Maluku Utara (Malut), Abdul Gani Kasuba mengatakan Negara Kaya dari hasil Bumi dan Alam belum tentu di rasakan oleh rakyatnya sendiri.

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (3)  menegaskan  bahwa  bumi, air, dan langit

kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Mengingat mineral dan batubara sebagai kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi merupakan sumber daya alam yang tak terbarukan, pengelolaannya perlu dilakukan seoptimal mungkin, efisien, transparan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, serta berkeadilan agar memperoleh manfaat sebesar-besar bagi kemakmuran rakyat secara  berkelanjutan.

Sudah beberapa tahun indonesia sudah mardeka, tetapi hasil bumi dan alam masih dijajah oleh orang asing.

Mardeka dari mana ya?, Pada hal Pemerintah Indonesia Pijaman dan hutang pada Negara sampai 7,000 triliun, tetapi pabrik saja masih banyak orang asing.

Gubernur Maluku Utara (Malut), Abdul Gani Kasuba mengakui, pertumbuhan ekonomi bisa menembus 27 persen, namun tidak dirasakan rakyatnya. Kehidupan mereka tetap bergelimang kemiskinan.

Dalam Rapat Kerja Nasional Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup Tahun 2022, Jakarta, Rabu (21/12/2022), Gubernur Kasuba berani bicara jujur.

Dia menyatakan, perekonomian Malut di triwulan III-2022, melesat hingga 27 persen. Ini pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia.

Tapi sayang, tingginya pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Malut, tidak berkualitas.

Lantaran tidak membuat warga Malut semakin sejahtera. Masalah ini disampaikannya kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Selain itu, Gubernur Kasuba mempertanyakan pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut perekonomian Malut tumbuh 27 persen, namun hati-hati.

“Viral Maluku Utara 27 persen, katanya hati-hati. Kalau kita hati-hati akan sulit menjaga pertumbuhan ekonomi. Sebab di sana, Maluku Utara hampir semua pulau, punya tambang nikel. Yang berpotensi merusak lingkungan,” jelas mantan politikus PKS itu.

Gubernur Kasuba mengatakan, ada dua masalah besar di Malut yang perlu segera diselesaikan.

Pertama, pertumbuhan ekonomi harus diupayakan berdampak signifikan terhadap kesejahteraan warga Malut.

“Kedua, segala bentuk aktivitas ekonomi tidak merusak lingkungan. termasuk kegiatan tambang,” terang putra Halmahera Selatan itu.

Permasalahan, kata dia, anggaran Provinsi Malut kecil, sehingga tidak cukup untuk menyelesaikan kedua masalah tersebut. Intinya, Gubernur Kasuba ingin adanya tambahan dana untuk daerahnya.

“Karena itu, bu menteri saya minta uang saja, untuk bisa menyelesaikan persoalan-persoalan di Maluku Utara,” kata Gubernur Kasuba. .

Pendapat Admin :
– Lihat aja Tambang Nikel di Malut Tsb Banyaknya Tenaga Kasar dari TKA CHINO .
– Sisa2 Limbah jadi kerusakan lingkungan kelak bagi anak cucu kemudian hari .
– Ekonomi Masyarakat tetap miskin walau SDA melimpah
– Yg Untung gede anda sdh bisa menebaknya ( SIKOK BAGI DUO )

Sumber : Demokrazi.id / postjk

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.