Grace menjelaskan kehadiran dirinya sebagai bentuk partisipasi PSI dalam acara sukarelawan Ganjar Pranowo itu.

Jakarta, postjkt.com

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menghadiri acara Sumpah Relawan Ganjar Pranowo di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (28/10).

Grace menjelaskan kehadiran dirinya sebagai bentuk partisipasi PSI dalam acara sukarelawan Ganjar Pranowo itu.

“Jadi, dukungan kami hari ini juga karena teman-teman sukarelawan berkumpul, kami juga ingin ikut berpartisipasi sebagai bentuk dukungan,” ucap Grace.

Baca juga : Selaku Kepala Staf Angkatan Darat dan pribadi, Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengungkapkan rasa bangga dan bahagia

Dia menyebutkan PSI secara resmi mendeklarasikan Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid sebagai pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Dukungan itu bukan hanya berbentuk moral, tetapi resmi karena PSI sebagai peserta Pemilu 2019 punya dua persen suara,” lanjutnya.

Grace juga menjelaskan meski ruang gerak Ganjar Pranowo terbatas seusai disanksi PDI Perjuangan.

Baca juga : Dr Puskesmas Kelurahan Kebon Jeruk dan sat binmas Polres Metro Jakarta Barat mendatangi anak yang mengalami gagal ginjal

Para sukarelawan pasti tetap akan mendukung orang nomor satu di Jawa Tengah itu.”Pak Ganjar fokus saja bekerja.

Masyarakat bisa menilai dan yang penting beliau jangan berkecil hati, terus fokus,” pungkas Grace.

Sebelumnya, ratusan sukarelawan Ganjar Pranowo dari berbagai kelompok melakukan Sumpah Relawan di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (28/10).

Ketua penyelenggara Sumpah Relawan Ganjar, Budi Mulyawan menyebutkan kegiatan itu dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda.

Selain itu, pengin menunjukkan kepada masyarakat bahwa pendukung Ganjar Pranowo bukan asal-asalan.

“Kami sukarelawan Ganjar yang sangat militan sangat serius mendukung beliau untuk capres 2024,” ucap Budi, Jumat (28/10).

Dia menyebutkan para sukarelawan memilih Gubernur Jawa Tengah itu lantaran dinilai sosok yang tepat memimpin Indonesia ke depan.

“Beliau yang bisa memimpin bangsa ini dengan situasi politik yang multikrisis dan multidimensi persoalannya,” pungkas Budi.

Supriyadi / postj

Related Posts