
POSTJKT.COM . Tangerang –Pneumonia adalah infeksi yang menyerang paru-paru dan menyebabkan kantung udara kecil di dalam paru (alveoli) terisi oleh cairan atau nanah. Akibatnya, anak mengalami kesulitan bernapas dan tubuh kekurangan oksigen. Pneumonia menjadi salah satu penyakit paling berbahaya bagi anak-anak, terutama balita. Menurut WHO, pneumonia menjadi penyebab utama kematian pada anak di bawah lima tahun di seluruh dunia, sementara data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan pneumonia masih termasuk dalam sepuluh besar penyebab kematian anak di Indonesia.
Pneumonia pada anak dapat disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme. Penyebab utamanya adalah bakteri seperti Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae tipe b (Hib). Namun, virus seperti influenza, RSV (Respiratory Syncytial Virus), bahkan campak, juga dapat menjadi pemicu pneumonia. Pada beberapa kasus, jamur juga bisa menjadi penyebab, terutama jika anak memiliki sistem imun yang lemah. Penyakit ini menular melalui udara, percikan batuk atau bersin, serta melalui benda yang terkontaminasi.
Ada beberapa faktor risiko yang membuat anak lebih mudah terkena pneumonia. Anak usia di bawah lima tahun, terutama bayi, lebih rentan karena sistem imun mereka belum matang. Anak yang belum mendapat imunisasi lengkap, mengalami gizi buruk, tidak mendapatkan ASI eksklusif, atau tinggal di lingkungan padat dan tidak bersih juga lebih berisiko. Selain itu, paparan asap rokok atau polusi udara di rumah meningkatkan kemungkinan anak terserang infeksi ini.
Gejala pneumonia pada anak bervariasi tergantung usia dan tingkat keparahannya. Beberapa tanda umum yang perlu diperhatikan adalah demam tinggi, batuk berdahak, napas cepat, sesak napas, dan anak terlihat lelah. Pada bayi, gejalanya bisa berupa sulit menyusu, rewel, dan napas grok-grok. Jika gejala memburuk, bibir dan ujung jari anak bisa tampak kebiruan, menandakan kekurangan oksigen.
Jika tidak segera ditangani, pneumonia bisa menyebabkan komplikasi serius seperti efusi pleura (penumpukan cairan di selaput paru), abses paru (nanah di paru), sepsis (infeksi menyebar ke seluruh tubuh), bahkan gagal napas. Oleh karena itu, penanganan medis harus dilakukan secepatnya. Penanganan pneumonia tergantung pada penyebab dan keparahan kondisi. Jika gejalanya ringan, anak bisa dirawat di rumah dengan antibiotik dan pemantauan. Namun pada kasus yang lebih berat, perawatan di rumah sakit diperlukan, termasuk pemberian antibiotik suntik, terapi cairan, dan oksigen.
Pencegahan pneumonia sangat penting dan bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Langkah utama adalah memberikan imunisasi lengkap, seperti vaksin PCV (pneumokokus), Hib, campak, dan influenza. Selain itu, memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, memastikan anak mendapat asupan gizi seimbang, serta menghindarkan anak dari asap rokok dan polusi udara juga sangat efektif mencegah pneumonia. Membuka ventilasi rumah dan menjaga sirkulasi udara juga disarankan agar anak tetap sehat.
Sebagai kesimpulan, pneumonia pada anak adalah penyakit serius yang dapat dicegah dan diobati. Orang tua harus peka terhadap gejala seperti demam, napas cepat, dan batuk. Tindakan cepat dan tepat sangat menentukan hasil pengobatan. Pencegahan melalui imunisasi dan pola hidup sehat adalah kunci untuk melindungi anak dari ancaman pneumonia.
Segera periksa ke dokter atau fasilitas kesehatan jika ada keluarga yang merasakan gejala pneumonia, agar bisa dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang tepat. Poliklinik Anak hadir di RSUD Tigaraksa pada jadwal berikut :
Nama Dokter
Hari Layanan
Jam Pelayanan
dr. Qeis Ramadhan, Sp.A
Senin, Rabu & Jumβat
08.00 s.d 12.00
dr. Radot Sihombing, Sp.A 
Selasa & Kamis
08.00 s.d 12.00
Untuk informasi lengkap terkait layanan dan fasilitas RSUD Tigaraksa masyarakat dapat menghubungi
call center RSUD Tigaraksa pada nomor 0852-1361-7014 serta mengakses informasi melalui Instagram resmi RSUD Tigaraksa (@rsud.tigaraksa) dan website (rsudtigaraksa.tangerangkab.go.id)
Dengan tata nilai βTERBAIKβ, RSUD Tigaraksa terus berkomitmen memberikan layanan kesehatan terbaik untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kabupaten Tangerang.
Sumber :
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/pneumonia
https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/menekan-pneumonia
CC.RSUD TIGARAKSA
RED.POSTJKT.COM
            




